Friday, March 29, 2013

Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan


Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan
1. Pengertian manajemen keuangan.

Pengertian manajemen keuangan cukup beragam sesuai dengan pihak yang menafsirkan. Menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto manajemen keuangan adalah “ semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dan usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin”.  Dari aspek manajemen pengertian tersebut berarti manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan perusahaan. 

2. Fungsi manajemen keuangan

Fungsi manajemen keuangan ada dua yaitu mencari dana yang dibutuhkan perusahaan dan menggunakan dana yang diperoleh secara efisien (Suad Husnan 1996).
Fungsi pertama mencari dana berarti meliputi berbagai kegiatan menemukan, menganalisis serta memutuskan sumber dana mana yang akan dipilih dan diambil serta berapa jumlahnya. Melalui pelaksanaan fungsi ini akan terbentuk struktur finansiel dan struktur modal. Struktur finansiel adalah susunan seluruh sumber dana perusahaan ( jangka pendek dan jangka panjang ) yang tercermin dalam neraca bagian kredit, sedang struktur modal adalah susunan sumber dana jangka panjang perusahaan yang terdiri dari hutang jangka panjang dan ekuitas ( modal sendiri ).
Fungsi kedua menggunakan dana berarti kegiatan merencanakan, menganalisis serta memutuskan aktiva apa yang akan dibiayai dan berapa jumlahnya sehingga dapat memberikan peningkatan keuntungan sekaligus meningkatkan nilai perusahaan. Melalui pelaksanaan fungsi ini akan diperoleh struktur kekayaan (aktiva).

GAMBAR 
PENGGUNAAN                        ANALISIS & KEPUTUSAN                      SUMBER DANA

1. Kas                                                                                                              1. Hutang Dagang
2. Piutang                                                                                                      2. Kredit BANK.
3. Persediaan Brng                               PT.ASM                                        3. OBLIGASI
4. Tanah                                                                                                     4. Setoran Modal Pemilik 
5. Gedung
6. Mesin-mesin                            
7.Dlsb    

3. Tujuan manajemen keuangan 

Tujuan manajemen keuangan secara umum adalah membantu tercapainya tujuan perusahaan. Secara normatif tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Sedang nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
Nilai perusahaan berkaitan dengan kemakmuran pemilik, bila nilai perusahaan meningkat maka kekayaan pemilik meningkat dan berarti kemakmuran pemilik akan meningkat. Nilai perusahaan dapat diukur dari harga saham perusahaan, semakin tinggi harga saham akan semakin tinggi nilai perusahaan.
Misal ; Ada dua perusahaan wartel ( wartel A dan wartel B ) keduanya memiliki investasi awal yang sama ( Rp. 100.000.000 tiap wartel ), bedanya wartel A berada di daerah ramai pengunjung ( depan pasar ) sehingga pendapatannya banyak sedang wartel B berada didaerah sepi pengunjung sehingga pendapatannya sedikit. Kedua wartel tersebut bila dijual akan memiliki harga yang berbeda, harga wartel A akan lebih tinggi dari wartel B karena wartel A dianggap memiliki nilai lebih tinggi. Tingginya nilai wartel A adalah akibat keputusan manajemen yang tepat. ( Contoh diambil dari Suad Husnan ). -The A Team

Sumber:
http://menarailmuku.blogspot.com

Thursday, March 28, 2013

Proses Perencanaan Manajemen


PROSES PERENCANAAN MANAJEMEN

Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Rencana meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti. Para manajer mungkin membuat :

• Rencana untuk stabilitas (plan for stability)
• rencana untuk mampu beradaptasi (plan for adaptibility) atau para
   manajer mungkin juga membuat

• rencana untuk situasi yang berbeda (plan for contingency)

Empat tahap dasar perencanaan

Tahap 1:
Menentukan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan perusahaan. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, penggunaan sumber daya perusahaan tidak efektif.

Tahap 2:
Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan kondisi perusahaan sekarang dan tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting. Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik.

Tahap 3:
Mengindentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan, untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor lingkungan dalam dan luar yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang, adalah bagian penting dari proses perencanaan.

Tahap 4:
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai pilihan kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian pilihan kegiatan terbaik (paling memuaskan) di antara pilihan yang ada. -The A Team

Sumber: http://harisfadhlurrahman.wordpress.com

Wednesday, March 27, 2013

International Management


International Management
 
·         Global Economy
Manajemen adalah proses mengelola dimana di dalamnya terdapat kegiatan merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengevaluasi.
Manajemen pemasaran global adalah kegiatan perncanaan, pengelolaan, pengaturan, pengawasan, dan pengevaluasian terhadap komponen-komponen pemasaran suatu organisasi perusahaan yang melibatkan fungsi dan cakupan yang lebih luas lagi yaitu merambah dalam lingkup dunia. Proses ini berfokus pasa sumber daya manusia, uang, alam, dan asset-asset.

Manfaat Pasar Global :
1.     mengambil manfaat dari peluang untuk pertumbuhan dan ekspansi, dan
2.     untuk bertahan hidup.
 
Orientasi Manajemen :
1.     Etnosentris
2.     Polisentris
3.     Regiosentris
4.     Geosentris
 
Hal yang menghambat dan medorong Pemasaran Global :
Pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh dinamis dari beberapa kekuatan yang mendorong dan yang menghambat.
Hal yang mendorong di antaranya adalah : - kebutuhan dan keinginan pasar - teknologi - perbaikan transportasi - biaya - kualitas - perdamaian global - pertumbuhan ekonomi dunia - mengenali peluang untuk mengembangkan daya tuas secara global
Hal yang menghambat : - perbedaan pasar - kecadokan manajemen - budaya organisasi - kendali nasional
 
Akibat dari Global economy
-          Selama dekade terakhir volume perdagangan dunia telah tumbuh pada tingkat yang lebih cepat daripada volume outputdunia.
-          Foreign Direct Investment (FDI) meningkatkan peran dalam ekonomi global sebagai perusahaan dari semua ukuranberinvestasi di luar negeri.
-          Impor menembus lebih dalam ke dunia perekonomian terbesar.
-          Pertumbuhan perdagangan dunia, FDI, dan impor menyiratkan
bahwa perusahaan-perusahaan di seluruh dunia menemukan home markets mereka di bawah serangan dari pesaing asing.
 
Dengan adanya Global Economy kita dapat memahami bahwa dunia pemasaran itu sangat lah  luas. Dan juga demi mendapat kan keuntungan dari berbagai sudut pandang, sebuah perusahaan harus mempunyai relasi baik dengan perusahaan di dalam negeri atau di luar negeri dan juga harus adanya manajemen yang baik secara Internal ataupun Eksternal. -The A Team

(sumber: wikipedia)

Tuesday, March 26, 2013

Manajemen Strategi


Perencanaan dan Manajemen Strategi

Perencanaan merupakan suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik yang dikehendaki  oleh manajer bagi organisasi mereka.  Perencanaan bukan peristiwa tunggal, dengan awal dan akhir yang jelas. Perencanaan adalah proses berkesinambungan yang mencerminkan dan menyusuaikan dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar setiap organisasi. Sedangkan Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. 
 
PERENCANAAN
 
Pengertian perencanaan dapat kita lihat dalam tiga hal, yaitu dari sisi proses, fungsi manajemen, dan pengambilan keputusan.
1.      dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
2.   dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenang untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi.
3.    dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan dikemudian hari.
Dalam organisasi, perencanaan adalah proses menetapkan sasaran dan memilih cara untuk mencapai sasaran. Tanpa rencana, manajer tidak dapat mengetahui bagaimana mengorganisasikan orang dan suber daya secara efektif. Mereka mungkin bahkan tidak dapat mempunyai ide yang jelas tanpa sebuah rencana. Kesalahan dalam rencana mempengaruhi  masa depan seluruh organisasi. Perencanaan adalah sangat penting !

MANAJEMEN STRATEGI
Sedangkan, dalam membuat manajemen strategi harus memulai beberapa proses di antaranya adalah:
1. Penetapan misi, obyek, maupun tujuan yang jelas.
2. Menganalisis lingkungan perusahaan atau organisasi baik dari pihak internal maupun eksternal.
3. Perumusan Strategi
4.Pemilihan, penetapan, dan pengimplementasian strategi.
5.Evaluasi dan pengendalian strategi.
5. Evaluasi dan pengendalian strategi
 
 Dengan adanya manajemen strategi maka akan mempermudah perusahaan untuk memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten. Sehingga dia menjadi salah satu alat perencanaan untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan atau organisasi. Jadi, Perencanaan dan strategi merupakan dua hal yang erat kaitannya dalam membantu sebuah perusahaan untuk menggapai tujuan dibentuknya perusahaan tersebut. -The A Team
 

Sumber :
http://miapurwanti.blogspot.com/2010/12/manajemen-strategi-dan-perencanaan.html ;         http://mribonkblog.blogspot.com/2012/04/asas-asas-manajemen-perencanaan-dan.html

Monday, March 25, 2013

Strategic and Planning part 3


Planning and Strategic Management
                 
                    Setelah membahas mengenai middle management kini, saatnya kita masuk ke dalam part 3 yang akan membahas lebih dalam mengenai low management atau first line management dalam perencanaan dan strategi manajemen. First line management ini adalah orang yang akan bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain. Seorang supervisor,pengawas, pelatih, group leader, dll merupakan sedikit contoh dari pekerjaan yang masuk ke dalam kelompok first line management ini.
                Tugas dari first line management adalah mengimplementasikan apa yang sudah ditetapkan oleh atasan dalam hal ini oleh middle management dalam kegiatan sehari-hari sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk memenuhu target atau tujuan yang ditetapkan, first line membutuhkan beberapa data yang dapat mendukung kinerjanya seperti, utang konsumen yang terlambat untuk dibayarkan, pesanan konsumen yang belum dikirim, ketersediaan SDM untuk produksi, dll.
Informasi-informasi internal seperti diatas ini sangat dibutuhkan agar seorang first line dapat mengetahui dengan jelas seluk-beluk berbagai kegiatan dengan berbagai keterbatasan sehingga dapat mencari jalan keluar terbaik agar tetap dapat memenuhi tujuan yang ditentukan. Informasi ini pun dibutuhkan setiap hari atau bahkan setiap jam agar dapat memutuskan segala sesuatu dengan cepat yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Selain informasi yang harus tersedia setiap saat, first line pun juga harus dapat selalu melakukan kegiatan pengawasan atau monitoring terhadap karyawan atau bawahannya. Seorang first line management harus mampu mengontrol semua kegiatan bawahan sehari-hari dan selalu up to date terhadap segala sesuatu yang terjadi untuk keperluan supervisi.
Bagi seorang first line management, data-data yang sudah terjadi di masa lalu lebih dibutukan untuk melihat seberapa banyak targer yang telah dipenuhi di tahun-tahun sebelumnya sehingga first line management dapat melakukan perencanaan ke depan dengan lebih matang dan dapat menganggulangi masalah yang terjadi di masa lalu agar tidak terus terulang dan menimbulkan kerugian. Namun, yang paling penting first line maupun middle tidak boleh bertindak melebihi dari rencana yang ditentukan oleh atasannya sehingga semua dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. -The A Team

Sumber: http://www.blogster.com/

Friday, March 22, 2013

Strategic and Planning part 2


Planning and Strategic Management

            Planning and strategic management part 2 hari ini kita akan membahas lebih dalam mengenai level ke dua setelah top manajemen  yaitu middle manajemen. Middle manajemen adalah mereka yang  bertanggungjawab atas manajer lain yang memiliki tingkatan lebih rendah, dan kadang-kadang terhadap beberapa karyawan operasional. Yang termasuk ke dalam manajemen tingkat menengah adalah kepala divisi, kepala bagian, kepala seksi, kepala cabang, dan sebagainya.
            Middle Manajemen akan menterjemahkan target strategis yang ditetapkan ke dalam periode-periode jangka menengah yang pelaksanaanya harus terbukti efisien dan efektif, terutama dalam melakukan manajemen kontrol. Bagi seorang Middle Manajemen, informasi eksternal maupun internal dibutuhkan untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Contoh informasi dari luar perusahaan yang dibutuhkan adalah mengenai jenis-jenis bahan mentah atau bahan baku beserta kualitas dan harganya, teknologi baru penunjang penciptaan produk atau jasa, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh informasi internal yang dibutuhkan adalah seperti stok barang di gudang, service level kepada pelanggan, dan lain sebagainya.
            Bagi Middle Manajemen, secara berkala (setiap bulan, tiga bulan, atau enam bulan) pertemuan biasanya dilakukan untuk mengambil keputusan sehubungan dengan rencana anggaran belanja perusahaan, evaluasi kinerja per periode, dan hal-hal lainnya. Proyek-proyek jangka menengah menjadi hal utama yang harus dikontrol, paling tidak setiap satu bulan sekali bagi seorang Middle Manajemen.
            Melihat masa depan perusahaan dengan menggunakan kacamata perencanaan jangka pendek atau menengah dan berpegang pada kenyataan/fakta historis perusahaan di masa-masa lalu (lebih pragmatis) merupakan kecenderungan seorang Middle Manajemen. Dan keputusan-keputusan yang harus di ambil oleh seorang Middle Manajemen tidak boleh lepas dari kebijakan dan standard yang teach ditetapkan oleh tingkatan manajemen di atasnya.
            Dalam mengambil kepututsan Middle Manajemen menggunakan metodologi atau prosedur baku yang biasa dipergunakan, seperti pemanfaatan figure statistic, model matematika, riset operasional, dan hal-hal lainnya. -The A Team
    
 “Bersambung ke planning and strategic part 3”

 Sumber: http://www.blogster.com/

Thursday, March 21, 2013

Strategic and Planning part 1


Planning and Strategic Management
                Pada artikel kemarin kita telah sedikit membahas mengenai Planning and Strategic Management melalui contoh sebuah perusahaan penerbangan di tanah air yang telah menunjukan kesuksesannya dengan perencanaan dan strategi yang tepat untuk masuk pasar penerbangan di Indonesia.
                Setelah dibahas contoh tersebut, kali ini kita akan membahas menegenai Planning and Strategic Management itu sendiri. Planning and Strategic Management sendiri adalah ilmu yang digunakan untuk menyusun, menerapkan rencana yang akan dibuat untuk menggapai tujuan yang telah kita tentukan. Dan dalam manajemen ini dibagi 3 tipe dalam perencanaan yaitu, strategic planning, tactical, dan operation planning. Ketiga ini dilakukan oleh masing-masing level dalam manajemen.
1.     Top Manajemen (strategic planning)
Merupakan tingkat tertinggi dari piramida manajemen, jenis pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang Top Manajemen  biasanya yang bersifat strategis, dalam arti kata untuk keperluan perencanaan jangka panjang dan penentuan target-target perusahan yang harus dicapai beserta metodenya. Informasi yang dibutuhkan oleh seorang Top Manajemen  biasanya bersumber dari hal-hal yang berada di luar perusahaan (eksternal) yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi jalannya bisnis. Contohnya adalah keadaan pasar (market), kecenderungan ekonomi (trend), gejala-gejala sosial masyarakat, kedatangan para pesaing baru, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.    Waktu atau intensitas seorang Top manajemen  dalam mengambil keputusan merupakan suatu hal yang sulit diduga  karena sifatnya yang tidak teratur. Paling tidak setahun sekali seorang TM harus mengambil keputusan sehubungan dengan rencana tahunan perusahaan yang diajukan. Keputusan-keputusan lain yang biasanya dilakukan adalah jika perusahaan sedang dalam keadaan “bahaya”, sehingga keputusan mengenai langkah-langkah yang harus diambil sangat mendesak untuk ditentukan. Melihat ke depan merupakan kecenderungan dan tanggung jawab Top Manajemen  sebagai nakhoda yang akan membawa perusahaan kepada visi yang dicanangkan. Sehingga informasi yang tersedia harus relevan dengan keperluan tersebut. Tidak ada batasan-batasan bagi seorang Top Manajemen  dalam melakukan pengambilan keputusan karena yang terpenting adalah penentuan strategi perusahaan yang tepat. Yang terakhir adalah masalah hakekat dari keputusan itu sendiri. Sering terlihat seorang Top Manajemen mengambil keputusan tanpa ada struktur yang jelas, karena seolah-olah keputusan diambil berdasarkan “gut feeling”, perasaan, atau naluri tanpa ada alasan yang jelas. -The A Team
Bersambung ke “Planning and Strategic Management” part 2

Sumber : http://www.blogster.com/

Wednesday, March 20, 2013

Planning and Strategic Management

AIR ASIA PLANNING AND STRATEGIC MANAGEMENT

Kali ini kami akan membahas strategic planning management dari suatu maskapai penerbangan Indonesia yang bisa dibilang sukses dalam bidangnya. Sebelum kita membahas lebih lanjut mari kita saksikan cuplikan iklan berikut:


Belakangan ini maskapai penerbangan air asia sangat sukses dalam bisnis penerbangannya, dimana air asia dapat bertahan pada era globalisasi dan dapat menjadi saingan dari maskapai penerbangan lainnya yang ada di Indonesia seperti Garuda dan sebagainya. Sebelum kita membahas mengenai strategic planning dari air asia, kita harus mengetahui terlebih dahulu akan visi dan misi dari air asia itu sendiri, berikut adalah visi dan misi: 
Visi

Menjadi Maskapai penerbangan berbiaya hemat di asia dan melayani 3 juta juta orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas kurang baik dan tarif yang mahal.

Misi
  • Menjadi perusahaan yang terbaik untuk bekerja, dimana para karyawan dianggap sebagai keluarga besar
  • Menciptakan brand asean yang diakui secara global
  • Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang dapat terbang menggunakan air asia
  • Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas pelayanan
Strategi air asia yang terkenal dikalangan publik adalah air asia menggunakan sistem low cost strategy. Dimana dengan menggunakan cara-cara seperti operasional perusahaan dibuat secara efisien dan efektif sehingga dapat membuat harga serendah mungkin. Dalam setiap bisnis tentu saja setiap pengusaha mengiinginkan laba yang sebesar-besarnya, tetapi low cost strategy ini walaupun menggunakan harga yang serendah mungkin tetapi air asia tetap mendapatkan keuntungan. Hal ini dikarenakan air asia membuat harga serendah mungkin akan tetapi tujuannya adalah membuat permintaan pasar akan penerbangan menggunakan air asia meningkat. Hasilnya luar biasa, air asia dapat meraup keuntungan yang besar karena menggunakan strategi low cost ini dan juga strategi ini memenuhi visi dan misi awal air asia.

Dari pembahasan singkat ini kita dapat mengetahui bahwa memiliki strategi dan rencana yang tepatlah kita dapat mencapai keuntungan yang besar juga dapat memenuhi visi dan misi yang kita gunakan. Semoga apa yang kami bagikan hari ini dapat membantu anda sekalian untuk dapat mengerti bahwa kita harus menentukan strategi yang baik dan tepat sesuai dengan tujuan agar mencapai keberhasilan. Good Luck, Thank You. -The A Team

Tuesday, March 19, 2013

4 Tahapan Pengambilan Keputusan



4 TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Menurut Simon (1960) ada beberapa tahap pengambilan keputusan, disebutkan olehnya proses pengambilan keputusan ada 4 tahapan yakni :
1. Intelligence : pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan permasalahan
2. Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk alternative pemecahan masalah
3. Choice : tahap memilih dari solusi dari alternative-alternativeyang disediakan
4. Implementation : tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya

Dari 4 tahapan ini kita jadi mengetahui bahwa dalam mengambil keputusan paling tidak ada 4 tahapan yang harus kita lakukan sebelum pengambilan keputusan dilakukan. Pengambilan keputusan ini sangatlah penting dalam suatu manajemen, ini dikarenakan manajemen yang baiklah yang mampu bertanggung jawab atas setiap keputusan-keputusan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi, agar perusahaan atau organisasi tersebut mampu menjalankan proses dan fungsinya sesuai dengan tujuan awal perusahaan itu didirikan. Kami harap dengan apa yang kami bagikan pada hari ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian. Terima Kasih. –The A Team

Monday, March 18, 2013

Contoh kasus dalam tipe-tipe proses pengambilan keputusan


 
Contoh kasus dalam tipe-tipe proses pengambilan keputusan
 
Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu   dihadapkan   pada   pilihan-pilihan   atau   alternatif   dan   pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice,yang menyatakan  dalam  kehidupan  sehari-hari  manusia  melakukan  atau  membuat pilihan-pilihan  di  antara  sejumlah  alternatif.  Pilihan-pilihan  tersebut  biasanya berkaitan dengan alternatif dalam penyelesaian masalah  yakni upaya untuk menutup  terjadinya kesenjangan  antara  keadaan  saat  ini  dan  keadaan  yang diinginkan. Begitu pula dengan perusahaan. Perusahaan juga butuh mengambil keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu ke depannya. Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan tersebut harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu agar tidak merugikan perusahaan tersebut dan pihak-pihak yang terkait.
 
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.
 
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
 
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
 
1.             Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang- ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah.
Contoh : Manajer produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan, yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.
2.              Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan - perhitungan serta analisis yg terperinci.
Contoh : Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan.  Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat.
3.             Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Contoh : Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil. -The A Team

Friday, March 15, 2013


John D Rockefeller Jr.
Pada artikel kami kali ini, kami akan membahas secara singkat salah satu tokoh yang menurut kami, merupakan salah satu tokoh dunia yang dapat memberikan insipirasi bagi kita semua, bagaimana resiko itu bukan suatu hal yang harus di hindari dalam dunia bisnis. Terutama dalam mengambil keputusan manajerial.
Siapa yang tidak kenal dengan John D. Rockefeller Jr.? Beliau adalah anak dari orang terkaya di dunia sepanjang masa dan pendiri sebuah perusahaan minyak ternama di Amerika Standart Oil, John D. Rockefeller Senior. Rockefeller Jr. lahir pada 29 Januari 1874, di Ohio, Amerika Serikat.
Beliau adalah salah satu sosok penting dalam sejarah Amerika Serikat saat ini. Banyak jasa dan peninggalan yang terus dapat kita kenang dari sosok Rockefeller Jr. diantaranya adalah the Rockefeller Center di Manhattan. Bangunan seluas 89,000 m2 dan setinggi 19 lantai ini mampu menjadi sebuah landmark tersendiri bagi kota Manhattan dahulu.
Pembangunan the Rockefeller Center adalah sebuah keputusan berani dari seorang Rockefeller Jr. dalam mengambil sebuah keputusan yang dapat memberikan 75 ribu lapangan kerja baru bagi pengangguran Amerika Serikat yang sedang mengalami krisis ekonomi dan jatuhnya harga saham saat itu. Bahkan pada saat itu, sang ayah Rockefeller Senior pun tidak berani meneruskan proyek dan memutuskan menarik dananya dalam jumlah yang cukup besar namun, Rockefeller Jr. bersikukuh dan terus melakukan pembangunan dengan uangnya sendiri yang diperkirakan sebesar $250.000.000.
Keputusan Rockefeller Jr. untuk meneruskan proyek dengan uang saku pribadi ini ternyata berbuah manis, tepatnya pada tahun 1939 NBC kantor berita terbesar Amerika saat itu memutuskan untuk menyewa gedung 19 lantai ini dan menjadikannya kantor pusat NBC dari seluruh dunia hingga saat ini. Berikut adalah sebuah contoh penting dimana kita harus berani untuk mengambil sebuah keputusan dan menentukan keputusan yang terbaik untuk kita.
     Semoga apa yang kita bagikan hari ini dapat berguna bagi anda sekalian. Terima Kasih. -The A Team


Thursday, March 14, 2013

Characteristics of Managerial Decisions 


Bisa kita lihat bahwa kita sekarang tinggal dan hidup di era globalisasi. Dimana persaingan sangat ketat baik antar perusahaan di dalam negeri maupun dengan perusahaan luar negeri yang mendirikan perusahaannya di indonesia. Bila tidak ada persiapan yang matang maka perusahaan yang kita miliki tentunya tidak dapat bersaing di era globalisasi ini, karena itu diperlukan sebuah manajemen pengambilan keputusan yang baik dari suatu perusahaan. Disini kami akan membagikan sedikit pengetahuan bagi saudara akan beberapa karakteristik yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. Setidaknya ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan.

Pertama, dalam pengambilan sebuah keputusan kita harus memikirkan apakah keputusan yang akan kita pilih tersebut sudah direncanakan dengan seksama, sudah melalui berbagai percobaan atau penelitian yang mendalam dan apakah hasil dari keputusan tersebut sesuai dengan kondisi perusahaan juga apakah dapat mencapai tujuan perusahaan atau tidak.

Kedua, dalam dunia ini tentu saja ada hal yang pasti dan tidak pasti. Dimana apakah keputusan yang kita ambil sudah berdasarkan dari hal atau bukti yang pasti sehingga dapat mencapai hasil yang pasti juga. Akan tetapi bila keputusan yang akan kita ambil berdasarkan dari hal yang tidak pasti seperti kata orang dan tidak bisa dibuktikan maka hasil dari keputusan yang diambil juga bisa menjadi tidak pasti akan berhasil walaupun memang tetap ada kemungkinan untuk berhasil.

Ketiga, tentu saja dalam pengambilan keputusan selalu ada resiko yang harus diahadapi. disini kita harus dapat memilih resiko terkecil dalam pengambilan keputusan. Karena bila terjadi kesalahan dan menyebabkan konflik maka dapat menyebabkan kondisi perusahaan yang tidak mungkin untuk beroperasi secara optimal dikarenakan adanya konflik dari dalam maupun dari luar. Maka sebisa mungkin mengambil keputusan dengan resiko terkecil dan menjauhi akan konflik-konflik yang dapat terjadi di depan harinya.

Jadi dalam menjalankan sebuah usaha, apapun itu kita pasti diperhadapkan pada suatu masalah dan pada akhirnya kita harus memutuskan suatu keputusan untuk dapat menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Paling tidak kita harus melihat dari berbagai sisi dalam pengambilan keputusan. Semoga apa yang kamis bagikan hari ini dapat berguna baga anda para pembaca sekalian. Terima Kasih. - The A Team

Wednesday, March 13, 2013

Marketing Plan Kentucky Fried Chicken




Junkfood erat kaitannya dengan makanan cepat saji, di mana dalam masyarakat dewasa ini telah membentuk sebuah presepsi masyarakat luas bahwa makanan cepat saji dapat menimbulkan banyak penyakit  seperti obesitas, kanker, bertambahnya berat badan secara tidak sehat,dll.
Namun, dalam iklan ini KFC (Kentucky Fried Chicken) sebagai salah satu brand waralaba makanan cepat saji dunia, telah merubah presepsi dalam masyarakat luas bahwa makanan cepat saji itu dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. KFC melalui iklannya membentuk persepsi kepada masyarakat bahwa produknya bukan sembarang makanan cepat saji pada umumnya. KFC memberikan value kepada masyarakat melalui "customer excellence" di mana bukan hanya menjual produk makanan tetapi menjual kenyamanan dan pelayanan kepada customer. -The A team